Target Selanjutnya

Ehem..
Kali ini untuk membuka postingan, gue akan memberikan salam terlebih dahulu, salam para malaikat kepada penghuni surga,

Assalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Kalo ada yang heran kenapa gue mendadak menjadi religius seperti ini, itu karna gue abis ngeliat vidio siksa kubur. Serius. Kemarin gue dikerjain sama sodara, katanya sih dia punya film bokep terbaru. Ketika gue setel, taunya itu vidio berisi tayangan orang yang lagi teriak - teriak minta ampun sambil disiksa pake tombak. Padahal judul vidionya ditulis SMA_Bandung_Perawan.Mp4. Kampret emang.
Terhitung sudah dua kali gue kena tipu. Yang pertama, gue dikasih tau kalo ada vidio panas Aura Kasih di youtube. Pas udah lama di-pause dan nugguin buffering sampai selesai. Ternyata ketika di play, yang muncul di vidio itu malah Aura Kasih lagi nyeruput kopi panas pelan - pelan. Uaanjir kurang kerjaan banget kan?

Okeh, mari kita lupakan hal - hal bodoh di atas. Berhubung masih dalam suasana Idul Fitri, --Pertama - tama gue mau memberitahukan bahwa,

Irwan dan segenap mantan - mantan gebetannya yang hampir jadian mengucapkan

من العائدين والفائزين

Minal 'aaidiin wal faaiziin

Mohon maaf lahir dan batin

SUMBER

Gile, keren kan? Ucapannya dilengkapi Bahasa Arab. Padahal sebenernya sih copas dari tweetnya mas @dzofar

Sebulan penuh kita telah menjalani ibadah puasa dan telah melewati hari kemenangan yang telah kita nanti - nanti sebelumnya. Kita semua—dari semua kalangan umur (bayi, balita, bocah, remaja, alay, hingga dewasa)—dari semua umat manapun (minoritas ataupun mayoritas)—berkumpul bersama menikmati hari 1 Syawal 1435 H.
Dan di setiap hari perayaan lebaran pasti terjadi perubahan - perubahan yang masih sama, yaitu,

"Kok lebaran tahun ini lebih sepi?"
"Kok puasa tahun ini cepet banget yaak?"

Gue yakin bukan cuman gue seorang yang ngerasain hal itu, bener kan?

Iya, setiap tahun demi tahun bulan puasa yang kita rasakan semakin cepat berlalu, dan dari tahun ke tahun juga lebaran yang kita rayakan mulai nampak sepi. Hal itu terjadi mungkin karna sebagian orang - orang yang kita kenal telah pergi selama - lamanya. Orang - orang yang kita kenal bisa termasuk anggota keluarga, para sahabat, bahkan tukang sedot WC langganan.
Contohnya gue, di lebaran tahun ini nenek dari Ibu gue telah dipanggil oleh Yang Maha Kuasa. Dan pengaruh kehilangan yang paling terasa adalah saat hari perayaan lebaran tahun ini. Dulu selagi Beliau masih ada, kita merayakan lebaran selama satu minggu. Namun setelah Beliau tiada, tradisi merayakan lebaran selama satu minggu turut menghilang.

Alasan lain kenapa lebaran dari tahun ke tahun menjadi sepi adalah perilaku individu masyarakat yang mulai menular. Sering terjadi kan, kita mulai malas menemui tetangga - tetangga sekitar dan sibuk dengan hal masing - masing. Padahal, tetangga sekitar adalah bagian kehidupan sosial yang paling penting. Gue termasuk salah seorang yang seperti ini. Orang yang setiap hari kerjaannya cuman pindah - pindah kamar doang, kamar tidur — kamar mandi. Kalo di rumah, gue itu jarang bergaul. Makanya gue gak punya temen rumah dan selalu merasa sendirian. Tapi beruntungnya gue masih memiliki keluarga yang penuh perhatian.
Jadi, seberapa sepi hari lebaran tahun ini, syukurilah nikmat yang telah diberikan-Nya dengan bersama orang - orang yang menjadi alasan kenapa kita tetap hidup.

--Kedua, gak lengkap kalo ngomongin lebaran tapi gak ngebahas para mudikers. Iya, lebaran sama mudik itu udah satu paket dan tak lekang oleh waktu. Hiyaaaah. Dan dari tahun ke tahun, angka para mudikers selalu bertambah, ini menunjukkan bahwa pertumbuhan penduduk di sekitar Jabodetabek selalu meningkat. Jadi wajar aja, kalo jam sebelas pagi kita udah ngerasa panas banget kayak lagi di neraka bagian lobby, penduduknya kan menumpuk.
Buat yang lagi pada mudik, pesan kita sebagai penduduk asli Jabodetabek cuman satu, jangan membawa anggota kampung halaman ikut terjun ke Ibukota. Sebenernya sih gakpapa kalo sudah memiliki bekal dan gak menambah beban yang dipikul Ibukota. Emang sih, rumput Ibukota jauh lebih hijau daripada rumput kampung halaman. Tapi tanah kampung jauh lebih makmur dibanding tanah indusri, bener gak?

Oh iya hampir lupa, gue mau memberitahukan juga bahwa

Irwan dan segenap mantan - mantan yang telah hilang kabarnya mengucapkan

Hati - hati di jalan dalam perjalan mudik maupun balik

SUMBER

Mumpung lagi musim mudik dan dalam arus balik, selain balik dari kampung halaman, inilah moment paling tepat buat balik juga sama mantan

--Ketiga, masih seputar soal lebaran, coba inget - inget lagi, di Bulan Ramadhan kemarin berapa banyak medali pahala yang kita dapatkan? Kalau diuraikan menjadi banyak bagian, apa telah seimbang dengan dosa sebelas bulan yang telah dilakukan?

Gue suka senyum di hati kalo mengingat hal ini, solanya di bulan puasa tahun ini gue ikut program #OneDayOneJuz, meski akhirnya harus berenti sebentar di juz sepuluh. Ternyata baca Al-Qur'an gak sesulit yang gue perkirakan asalkan dimulai dengan niat. Itu baru sisi baik, sisi buruknya adalah di bulan puasa tahun ini gue gak melaksanakan solat tarawih satu rakaat pun. Awal Ramadhan kemarin gue terlibat kecelakaan yang menyebabkan gue harus tiarap di kasur berhari - hari. Begitu sembuh, eh tiarap di kasurnya malah keterusan

Tugas gue selanjutnya adalah meneruskan Juz sepuluh tadi hingga Juz tiga puluh. Yang di bulan puasa kemarin baru durhaka sama hawa nafsu, di bulan selanjutnya harus sudah murtad dengan hawa nafsu, semogaa...
Iya, semua hal itu memang mudah jika mulut yang mengatakan. Emang bener sih, mempertahankan kemenangan itu jauh lebih susah dibanding meraih kemenangan. Karna untuk mempertahankan bukan cuman butuh perjuangan, yang paling penting dalam mempertahankan itu adalah tahan cobaan maupun godaan. Usaha keras itu gak akan selingkuh dari hasil, kecuali jika kita sendiri yang menyerahkan usaha tersebut kepada rasa putus asa.

Daaaan, ketika usaha keras kita telah menemukan titik hasil yang diinginkan, kita bisa menandai target ini dan membuat target selanjutnya.