Itulah Hari Kemerdekaan Kita..
Hari Merdeka.., Nusa dan Bangsa..
Hari Lahirnya Bangsa Indonesia..
Mer.. De... Kaa...
Indonesia adalah negara yang gue tinggali saat ini. Negara dimana gue dilahirkan, dibesarkan, lalu diizinkan untuk hidup lebih lama. Ribuan pulau yang terbagi menjadi 33 Provinsi adalah bagian dari tubuhnya. Garuda adalah lambang yang memberikan deskripsi bahwa Indonesia itu negara kuat! Negara yang tangkas dan ganas kreativitas!
Semoga negara ini tidak lagi terkurung dalam sangkar penjajahan.
Gue adalah warga berkebangsaan Tanah Air, bukan Tanah Suci atau tanah – tanah yang lain. Sebagai warga, gue juga gak ketinggalan untuk merayakan ulang tahun Indonesia. Di twitter, gue sudah memberikan ucapan secara pribadi...
Tweet barusan adalah contoh ucapan ulang tahun yang mesum. Untuk itu gue mau membuat ucapan sungguh – sungguh di blog terhormat ini. Azeeek!
Dirgahayu Indonesia yang ke-69. Dirimu sudah cukup tua, sayap – sayapmu mulai penuh uban. Semoga dirimu semakin dicintai oleh warga – wargamu. Tetaplah bernyawa demi warga – wargamu, karna negara tanpa warga adalah negara yang mati.
. . .
Ada banyak cara bagi kita untuk merayakan kemerdekaan. Tadi pagi di twitter, Temen gue, Zakia—Duta Move On Remaja Tingkat Mahir—mengatakan ke gue
“Bikin postingan blog aja bisa, tapi ikut upacara di sekolah malah ogah. Jiwa nasionalismenya kurang nih”
Saat itu gue langsung mikir,
Apa merayakan kemerdekaan hanya dengan cara ikut upacara?
Apa merayakan kemerdekaan hanya dengan cara ikut lomba — menang — lalu ambil hadiah?
Apa kalian yakin bahwa kalian mengikuti upacara atas keinginan bukan paksaan?
Gue mau kasih tau, merayakan kemerdekaan dengan cara ikut upacara dari tahun ke tahun hanya sebuah pencitraan dari sekolah gue. Yang gue dapet setelah upacara hanyalah rasa panas, capek dan dengkul keram. Mirisnya lagi, resiko bagi kita yang tidak mengikuti upacara adalah diancam dengan nilai jelek di rapot.
Lihat?
Katanya kita telah merdeka, tapi kenapa masih menggunakan ancaman dan paksaan?
Gue yakin Engkong Soekarno pasti gak mau hal ini terjadi ketika Beliau tengah membacakan teks proklamasi.
Sesuai yang gue bilang barusan, ada banyak cara bagi kita untuk merayakan kemerdekaan. Merayakan kemerdekaan bukan hanya dengan mengikuti upacara, tapi bisa juga dengan berkarya lalu dihargai oleh banyak orang. Suatu pekerjaan yang dilakukan dengan penuh suka hati, akan mendapat hasil yang juga memuaskan hati.
Percayalaah Wahai Saudaraku Se-Bangsa dan Se-Tanah Air... Merayakan kemerdekaan dengan hal yang kita ingin lakukan jauh lebih mulia daripada kita melakukan hal dengan paksaan, cara itu udah basi dan ketinggalan jaman.
Memang, gak ada yang salah dari Upacara 17 Agustusan, toh itu juga bagian dari merayakan kemerdekaan. Tapi sayangnya itu bukan cara gue, dan gue memiliki cara merayakan kemerdekaan dengan cara gue sendiri.
Merdeka!
pleaseeee -_-
BalasHapusitu kenapa ada JAV 3GP MP4?? #gagalpaha salah.. maksudnya #gagalpaham
anyway, salam kenal ya :)
NICE POST !
Boleh kalo mau berkunjung , ke sini ya kalo mau berkunjung My Life Journey
paling nggak nonton upacara di istana merdeka lewat di televisi
BalasHapuswah baru pertama kali mampir kesini, gue kasih masukan ya bang.
BalasHapuskalo diliat dari penampilan simple kok, tapi dalam segi penulisan itu kurang rame. kalo bisa dipanjangin. udah itu aja bang. keep writing!
Setuju. Sampai detik ini gue masih seneng dan menantikan upacara bendera di istana yang disiarkan tv :) sebenernya nasionalisme seseorang itu nggak bisa dijudge. Mari kita perlakukan Indonesia selayaknya Indonesia :)
BalasHapusKatanya merdeka, tapi perasaan dan hatinya masih terjajah dengan mantan-mantan yang masih berkeliaran.. haha
BalasHapusMoment yang nggak dilupain di tahun ini adalah angka 69.. posisinya asyik banget..
Nice post :)
Nice post. Dan gambarnya juga kereen. Hehe. :))
BalasHapustrimakasih mas atas informasinya
BalasHapus