Kamu pernah sadar ga sih? Mungkin masing masing dari kita
memang sudah berubah, lalu perlahan redup, kemudian hilang. Kita sama-sama
berjuang untuk kembali ke dua manusia waktu itu. Tapi selalu tidak tercapai.
Kita yang dua manusia dulu itu masih saling berkenalan.
Saling berkomunikasi lewat canda dan habiskan setiap malam. Aku ingat saat
waktu yang paling terindah yang kita lewati sama – sama. Saat sepulang sekolah
dan aku lebih memilih untuk diam sebentar, lalu mengajakmu pulang bersama. Saat
itu langit sedang kusam, dan ingin meneteskan ribuan air ke Bumi.
Dan selang
lima menit kemudian, Bumi pun basah. Aku menghampiri dirimu yang sedang
sibuknya tertawa dengan teman – temanmu. Memberanikan diri dan sedikit berbicara
ragu;
“Kapan nih mau pulang? Udah agak reda hujannya, kita pake payung aja”
“Emm… Yaudah yuk sekarang, kita pulang” balas kamu, lugu.
Sampai sekarang aku masih ingat; Dengan tangan gemetar,
dengan payung rombeng yang kita gunakan, ditemani rintik – rintik gerimis
seirama dengan degum jantungku yang bersimfoni, saat itu aku sadar; aku jatuh cinta.
Waktu itu, aku selalu menata pikiran dan permintaan berulang – ulang; Pertama,
“Aku harap aku ga canggung untuk bicara sama kamu, dan kedua, bisa ga, moment ini terus ada?”
“Aku harap aku ga canggung untuk bicara sama kamu, dan kedua, bisa ga, moment ini terus ada?”
Dan kembali ke kita yang sekarang. Mungkin salah satu dari
kita pernah saling membuat luka, yang serupa dengan cinta. Dan pada akhirnya,
kita menyadarinya meski sedikit terlambat.
Dengar. Aku harap aku bisa ungkapkan; Disaat kamu selalu
bertanya “kenapa sih kamu berubah?”
Mungkin jawabannya adalah
karna aku mencintaimu. Aku heran kenapa orang yang biasa sepertiku ini,
bisa mencitai seseorang yang luar biasa sepertimu. Kamu cantik, baik dan
melebihi dari siapapun.
Dan teman – temanmu; Mereka selalu tau bahwa kamu adalah
yang teristimewa. Dan jika aku masih berdiam diri pada perubahanku, mereka akan
marah dan mengatakan padaku; “dasar cowok cuek”
Sekarang, saat aku telah berani melepas jauh – jauh dirimu
pada orang lain. Dan kamu telah sadar dari metafora perubahan sikapku ini,
ketahuilah kalau perubahanku ini masih dalam arti yang sama:
Aku sangat menyayangimu.
sebutsajairwan.blogspot.com
0 Komentar:
Posting Komentar