Resolusi atau Gengsi?



   Memasuki akhir bulan Januari, 2014 udah mulai kerasa biasa – biasa aja. 
Padahal awal tahun baru kemarin kita menyambutnya dengan penuh semangat, semakin kesini malah lemah syahwat. Salah satu yang ngebuat kita semangat tentunya bermacam – macam rencana atau resolusi perubahan yang kita (harap) akan terwujud.
   Semua dari kita berlomba – lomba membuat resolusi baru sebagai ajang untuk diterima masyarakat. Tidak jarang juga ada yang membuat beberapa resolusi tidak masuk akal hanya semata ingin terlihat ‘keren’. Padahal, fungsi membuat resolusi yang sebenarnya apa begitu demikian?  

   Yaa memang, salah satu sifat naruliah manusia yaitu tidak gampang puas. Menuntut yang lebih baik dari yang baik. Dan jika sudah mendapatkan yang lebih baik, maka kita menuntut lagi untuk mendapatkan yang sempurna, begitu seterusnya tak kenal puas.

   Menurut gue, resolusi itu adalah sebuah patokan untuk mencapai sesuatu. Untuk mencapai patokan tersebut, dibutuhkan proses – proses yang harus disanggupi. Keseringan yang kita lakukan adalah membayangkan bagaimana nikmatnya sesuatu yang berhasil kita capai, dan mengesampingkan bagaimana proses – proses untuk mendapatkannya. Dan hasilnya, kita hanya akan terus membayangkan dan tujuan kita hanya akan jadi angan – angan. 
   Misalnya gini, di tahun ini kalian ingin punya pacar dan gebetan kalian namanya Loli. Kalian sudah menetapkan bulan apa, dimana dan bagaimana untuk menyatakan perasaan. Namun yang kalian bayangkan hanyalah, bagaimana rasanya setelah kalian jadian dibanding proses – proses untuk ngedapetin si Loli. Kalian nggak mau mikir proses – prosesnya mulai dari kenalan, pedekate, ngasih perhatian serta kode – kode captcha percintaan. Dan kalo udah begitu, kalian hanya tinggal nunggu waktu untuk (pasrah) melupakan tujuan tersebut. 

   Well, kalo dibilang itu adalah hal yang nyesek yaa memang benar adanya. Sesak kehidupan yang kerap kita rasakan mungkin akibat ribuan harap yang tidak terwujud kemudian menumpuk. Jika sudah penuh dan terasa pengap, kalian akan mati disekap rasa ingin bermalas – malasan dan muncul pemikiran “hidup kok gini – gini aja..”

   Bagian paling sakit dari hal itu adalah hidup menjadi sama sekali tidak menarik. Selanjutnya kalian mulai membanding – bandingkan, bahwa kehidupan orang lain ‘terlihat’ lebih nyaman dibanding kehidupan kalian. Padahal, belum tentu. Yang kalian lihat dari kehidupan orang lain adalah sisi bahagianya saja dan tak acuh pada sisi – sisi yang pahit. 

   Memang sebaiknya tidak terlalu banyak memiliki resolusi atau rencana. Sesuatu yang bernamakan ‘terlalu’ dan ‘kelebihan’ akan menganggu keteraturan hidup. Memang tidak salah memiliki banyak rencana, tapi jika kalian tidak benar – benar berusaha mencapainya toh untuk apa dibuat? 
Logikanya adalah jika aksi (usaha) yang kalian lakukan adalah kosong, maka reaksi (apa yang kalian terima) juga kosong. Bukankah sesuatu yang mudah terwujud keseringan tidak dari rencana yang dibuat melainkan sesuatu yang tidak kepikiran?

   Daripada sibuk membuat harapan, lebih baik mengupayakan kesempatan. Daripada membuat resolusi baru lebih baik melanjutkan sesuatu yang ketunda agar lekas tercapai.
Tidak peduli seberapa banyak kalian memiliki rencana jika tidak disertai usaha yang seimbang itu tidak akan cukup.

10 Komentar:

  1. gua sih ada yg direncanain di tahun 2014 ini, terutama project rekor gua haha mimpi banget ini, tapi kadang yg direncanain itu pasti gagal, gua selalu takut karena itu. visit balik ya._.

    BalasHapus
  2. @Herdian: Sungguh2 broh mewujudkannya :) Oke.

    BalasHapus
  3. Gue membuat resolusi untuk memacu diri gue lebih keras lagi, bukannya untuk pamer atau sok-sok kerenan gitu bro. Resolusi juga penting loh bro.

    BalasHapus
  4. @Wangga: Iya broh, resolusi memang penting jika usaha untuk mewujudkannya gak secuil ;)

    BalasHapus
  5. wah setuju banget sama tulisannya kak. memang diawal-awal aja tuh kayanya sibuk dengan resolusi-resolusi, semakin dijalani semakin hilang resolusi itu jadinya

    BalasHapus
  6. Resolusi setahun, semangatnya cuma sehari doang sih biasanya. Tapi emang ada juga sih yg emang serius.

    BalasHapus
  7. Resolusi ya resolusi. Kadang niatan cuma indah di awalan.

    BalasHapus
  8. Resolusi tak ubahnya resoles, ngga cepet-cepet dimakan bakal jadi basi, terus dibuang dan dilupakan.

    BalasHapus
  9. gengsi terkadang emang bisa menghambat resolusi :/

    BalasHapus
  10. tetep harus punya resolusi, dan konsisten mewujudkannya :D

    BalasHapus